Karena manusia itu beda-beda, aku merasa sudah sewajarnya bila
terjadi gesekan, lalu berujung ke pertengkaran. Memang sih, seharusnya
orang dewasa lebih bisa mengontrol emosi. Eh tapi tapi..di antara suami
istri yang saling cinta aja bisa bertengkar. So? Bertengkar? Kenapa
tidak?!
Ya. Menurutku, bertengkar sah-sah saja dilakukan. Setiap orang punya
emosi yang justru lebih berbahaya kalau emosi itu tidak terlampiaskan.
Emosi lebih baik diutarakan soalnya kalo dipendam lama-lama jadi
penyakit. Bahkan aku sering mendorong mz nug untuk langsung saja marah
padaku bila tidak suka terhadap sesuatu yang kulakukan (
lha, emang dasar istri aneh ya?! ). Tapi, tentu saja bertengkar ada aturannya.
- Jangan menggunakan kata-kata kasar.
- Jangan main fisik.
- Jangan defensif.
- Dengar dulu baru ngomong
Intinya adalah jika sampai kamu bertengkar/ga enak-enakan ma orang,
bersikaplah wajar. Coba cari waktu untuk duduk bareng dan ngobrol dengan
enak. Berdua saja tentu lebih baik. Pandang wajahnya, coba dengarkan
dia. Lalu bicarakan dengan tenang apa yang menjadi masalahmu. Dalam
hubungan dua orang jika sampai terjadi gesekan pasti yang salah adalah
dua pihak, ga mungkin satu. Oleh karena itu saling mendengar amat
diperlukan. Dan jangan sampai diem-dieman, atau bertengkar lewat jalur
yang ga ketemu muka (
chat/SMS/telpon/status fb). Pertengkaran tidak akan pernah selesai jika kita masih saling membelakangi punggung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar